Selamat Tinggal Pulau Burung

Tidak terasa 12 tahun 11 bulan kami tinggal di Pulau Burung. Tempat yg tidak pernah kami bayangkan atau impikan sebelumnya, tapi menjadi tempat kami mencari nafkah hampir 13 thn ini.


Kepada rekan-rekan...

Kami pergi...

Saya selalu bersyukur atas waktu yang saya habiskan bersama suka, duka. 
Sungguh pengalaman tak terlupakan bisa bekerja dan mengenal kalian semua. 

Meski saya sudah tidak di Mutiara Hati ini lagi, namun saya tetap berharap kita semua bisa selalu menjaga silaturahmi di masa yang akan datang.

Untuk saudara2ku jemaat POUK Maranatha, trmksh telah menjadi keluarga kami selama kami di Pulau Burung, trmksh utk semua cinta dan persaudaraan selama ini, semoga Tuhan membalas semua kebaikannya bagi kami.

Sekali lagi terimakasih dan sukses selalu untuk kalian semua. 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Pertama Keluarga Kami di Pulau Burung

Gambar
    Sudah dua tahun kami sekeluarga pindah ke sini. Pulau Burung. Sebuah desa di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Kami berdua(suami) aslinya dari Ambon. namun s udah tujuh belas tahun saya berdiam di Jakarta, sedangkan suami sekitar dua puluh dua tahun tinggal di Jakarta. Pekerjaan saya yang lama di Bursa Komoditi Jakarta menghadapi masalah. Kami puluhan orang diberhentikan tanpa pesangon padahal masa kerja kami rata-rata di atas sepuluh tahun. Menghadapi masa-masa sulit di Jakarta dalam memperjuangkan hak kami, akhirnya kami menyerah, karena bagaimanapun yang beruanglah yang pasti menang. Untuk mengisi waktu luang saya aktif di Organisasi Pemuda Maluku Bersatu (PMB) sekarang PMIB (Pemuda Maluku Indonesia Bersatu) daerah Jakarta selatan, juga di Kumpulan Masyarakat Maluku di Bintaro yaitu SASEMPE. SASEMPE-lah membuat kami sekeluarga bisa sampai di Pulau Burung ini. Pertama menginjakkan kaki kami di Pulau Burung ini kami kaget setengah m
Baca selengkapnya

Jakarta Juni-Juli 2017

Gambar
Tak ada yang lebih membahagiakan daripada berkumpul bersama ketiga buah hatiku. Namun apa hendak dikata, sudah setahun mereka harus hidup mandiri karena kami orang tuanya masih harus bekerja jauh di sini, di Pulau Burung, Indragiri Hilir, Riau. Hanya liburan sekolahlah waktu kami dapat berkumpul bersama. Juni 2017 aku kembali mengunjungi ketiga buah hatiku saat liburan. Kalau sudah berkumpul tidak dapat diungkapkan dengan kata2 betapa bahagianya kami. Namun kami hanya dapat berkumpul selama sebulan, Beberapa momen kebersamaan bulan Juni lalu aku abadikan untuk selalu mengingat mereka tiap kali kami berdua merindukan mereka. Tak putus2nya kami berdoa dan berserah agar mereka dilindungi dan aman dalam tangan Tuhan. Kami percayakan hidup ketiga anak kami dalam tanganMu, berkatilah mereka agar mereka berhasil dalam studi dan masa depan mereka, Amin.  
Baca selengkapnya

Awal Dua Ribu Tiga Belas (2013)

Gambar
01 Februari 2013 Tak terasa lima tahun sudah kami melewati hari-hari di sini, di Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Dengan melewati suka-duka  kami bisa menyesuaikan diri dengan suasana tempat ini.  Chelsea sudah kelas 1 SMA, Joy kelas 6 dan Echa kelas 3 sekolah dasar.
Baca selengkapnya