Happy 17th Birthday My Beloved Son (27 Oktober 2018)

Putraku (Joy Noel Tomasoa) ini sedikit kisah tentangmu ...




Kamu adalah anugerah terindah dalam hidup mama dan papa yang sangat kami syukuri. Awalnya mama menolak kehadiranmu, maafkan mama karena ego dan ketidakdewasaan mama. Mama selalu mohon ampun untuk itu. Kamu kuat dalam rahim mama dan mama berusaha menjagamu dengan pertaruhkan segalanya sambil mohon penyertaan Tuhan dalam tumbuh kembangmu...
Karena perkiraan mama yang salah mama tidak sempat ke Rumah Sakit yang rencananya akan menjadi tempat mama menjalani persalinan, tapi kamu sudah keburu pingin menghirup udara dunia ini,  Kamu  lahir di Rumah seorang bidan dekat tempat tinggal kita di Petukangan Jakarta Selatan,  Bidan yang berpengalaman itu membantu kelahiran kamu dengan baik. Kamu lahir pada tanggal 27 Oktober 2001 Pukul 00.00  WIB dengan berat 3,5 kg, dan panjang 52 cm, dan puji syukur kepada Tuhan Yesus kamu lahir sehat walafiat tanpa kurang satu apapun...
Mama dan papa amat sangat bahagia saat pertama kali kamu menghirup udara di dunia ini, apalagi mengetahui kamu adalah seorang bayi laki-laki yang memang sangat diidam-idamkan oleh papa. Papa bernazar papa akan membotakin kepala kalau kamu benar-benar lahir laki-laki. Nazarnya dipenuhi Papa membotakin kepala karena kamu benar-benar anak laki-laki. Kami beri nama Jordy Juventus Imanuel. Mama penggemar bola waktu itu. (tp kesalahan teknis berubah di akte kelahiran hehe... menjadi Jodie Imanuel.)
Kelahiranmu tidak banyak menyusahkan mama dan papa, kamu lahir dengan selamat di rumah bidan, mama jadi tidak terlalu mengeluarkan biaya banyak untuk kelahiranmu, karena biaya di Bidan jauh lebih ringan dari pada kalau mama harus melahirkan di Rumah Sakit seperti mama melahirkan kakakmu... kamu sangat pengertian Dek... hehe...
Tidak bisa mama lukiskan betapa bahagianya mama waktu mendengar tangis pertamamu dan melihat wajahmu untuk pertama kali Dek, mama bahagia teramat sangat, luar biasa bahagia melihat wajahmu, benar Dek, kamu sangat ganteng waktu lahir, berkulit putih kemerahan dan hidungmu sangat mancung kata bidan dan orang2 yang melihatmu seperti orang bule. Mama sangat bahagia, benar-benar bahagia.
Kamu tumbuh sehat dan tanpa banyak merepotkan mama sampai waktu mama harus kembali bekerja setelah cuti 3 bulan. Bahagia mama melihat tumbuh kembangmu saat itu, kamu dipuji orng setiap kali melihatmu. Pasti di bilang Ambon ganteng. Hehe...
                  Joy 2 Minggu                            
Joy 1 bulan  
 Joy 2 Bulan

Sejak lahir Kamu memiliki bercak kemerahan sangat kecil kurang lebih berdiameter 2 mm di antara mata sebelah kanan dan hidungmu, tanda itu biasa saja rata di kuitmu. Kata dokter yang mama tanyakan mungkin itu tanda lahir, mama sampai senang wah kalau kamu ketukar mama bisa langsung mengenali kamu dari tanda lahir itu. Hehe....
Tapi setelah kamu berumur 2 bulan mama melihat dan setelah diraba ada yang aneh pada tanda lahirmu pada mata sebelah kananmu. Mama melihat tanda lahirmu seperti mulai agak sedikit bejendol   jika diraba, Seperti digigit nyamuk. Mama mulai kuatir dan membawamu periksa ke dokter. Mama dianjurkan untuk periksa ke rumah sakit agar lebih lengkap lagi pemeriksaannya. Mama dianjurkan untuk ke Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan yang merupakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jakarta Selatan tempat tinggal kita waktu itu. (alamat kita Petukangan - Jaksel)
Itulah awal mulanya kamu diperiksa rutin ke rumah sakit. Banyak tahapan pemeriksaan harus kamu jalani dengan segala suka dukanya. Kasian kamu setiap kali harus menempuh perjalanan jauh dari  rumah ke rumah sakit, (Jarak tempuh Petukangan – RS Fatmawati  kurang lebih 11-16km ) apalagi dengan kondisi Jakarta yang setiap hari macet. Padahal kamu baru berumur 2 bulan, Hampir Seminggu 3 kali kamu harus periksa ke rumah sakit, karena banyak pemeriksaan yang yang harus lalui.
Dokter ingin tahu juga apa yang sebenarnya ada di antara mata dan hidungmu, jadi semua pemeriksaan harus dilalui dan dirujuk oleh dokter, dan itu wajib. Pemeriksaan dimulai dari dokter Spesialis anak berikutnya spesialis mata selanjutnya spesialis THT- spesialis tumor, dan spesialis tumor mata anak, dan kamu juga harus harus melalui scanning mata dan hidung. Waktu itu ada kesalahan scanning, Kamu sampai di-scanning  dua kali karena salah scaning. Yang seharusnya scanning mata dan hidung tapi kamu malah di-scanning kepala. Papa sampai marah karena bukan kesalahan kita tapi harus bayar lagi kalau masuk ruang scaning, karena biaya scanning mahal waktu itu (2001) sudah Rp750.000.
Setelah melalui banyak pemeriksaan yang melelahkan di Rumah Sakit Fatmawati selama kurang lebih satu setengah bulan, kamu kemudian dirujuk lagi ke Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat, karena di Rumah Sakit Fatmawati waktu itu belum memiliki dokter spesialis tumor mata anak.
Mama harus izin kerja berkali-kali karena harus kamengantarmu periksa. Untung bos tempat kerja mama cukup pengertian.  Tapi yang mama kuatirkan adalah kamu Dek, karena Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo jaraknya sangat jauh dari rumah tempat tinggal kita. Jarak Petukangan ke Rumah Sakit Cipto  ± 16 -25km dengan waktu tempuh antara 2-3 jam apalagi kalau jalanan sedang macet bisa lebih lama.
Mama selalu berdoa agar kamu selalu sehat melalui pemeriksaan itu. Dan puji Tuhan kamu sehat selama pemeriksaan yang melelahkan itu. Seminggu dua atau tiga kali kita harus ke rumah sakit, dan butuh waktu 3 bulan baru selesai pemeriksaanmu Nak. Bisa dibayangkan betapa capek dan lelahnya kamu, Mama, Papa, dan Kakak harus pulang pergi rumah sakit.
Di Rumah Sakit Pusat Cipto Mangunkusumo ternyata kamu harus lalui pemeriksaan dari awal lagi. Kamu mulai pemeriksaan lagi ulang dari dokter spesialis anak, spesialis mata, spesialis THT, spesialis tumor, dan terakhir spesialis tumor mata anak.
Setelah tiga bulan pemeriksaan yang melelahkan itu dokter spesialis tumor mata anak memberitahukan kami bahwa tanda lahir (setelah usia 5 bln sudah berupa benjolan) yang berwarna pink antara mata dan hidung itu adalah sejenis tumor jinak yang perlu diangkat/dioperasi.
Sekalipun jinak dan hampir tidak keliahatan benjolannya,  karena letaknya di tempat vital perlu segera diangkat agar tidak menggangu  hidung atau matamu. Mama betul-betul sedih dan terpukul, mama menangis mendengar kamu harus dioperasi karena tumor. Tapi mama terhibur mendengar kata-kata dokter, berdoa saja Bu semoga benjolan ‘ jinak’ dan tidak berbahaya. Amin.
Penentuan tanggal oleh dokter diputuskan dan kamu dijadwalkan seminggu kemudian harus dioperasi. Tepatnya Hari selasa, 09 April 2018, Kamu belum genap 6 bulan tepatnya 5 bulan 13 hari.  
Dengan penuh penyerahan kami melewati saat operasimu, sekalipun kami menunggu dengan penuh kecemasan, kamu yang masih bayi harus sendirian di meja operasi. Begitu kuatir mama saat itu, apalagi semua bajumu dilepas, mama pikir kamu pasti kedinginan di meja operasi. Kami hanya bisa berdoa dari luar ruangan operasi, sambil selalu berdoa Tuhan tolong Joy... Tuhan Yesus tolong Joy.
Setelah menunggu sangat lama menurut mama, sekitar 3 atau 4 jam, kamu baru didorong keluar dari kamar operasi. Puji Tuhan operasimu berjalan dengan sukses dan lancar, Betapa besar rasa syukur kami karena kamu boleh keluar dengan selamat Dek, sekalipun dengan mata diperban kamu menangis dan memanggil-manggil mama...mama.. itulah kata-kata yang sudah bisa kamu ucapkan saat itu. Kamu memanggil mama... sambil menangis perlahan. Bayi-bayi lain yang didorong keluar bersamaan dari kamar operasi  menangis dengan sangat keras, ramai suara bayi, tapi kamu hanya menangis perlahan sambil memanggil-manggil mama...mama... sedih dan hancur hati mama melihatmu. Wajahmu lebam merah biru pada wajah sebelah kananmu. Tapi puji Tuhan semuanya lancar.
Setelah diteliti di laborotorium rumah sakit syukur puji Tuhan benjolan yang diangkat itu tidak ganas dan kamu dinyatakan bebas dari tumor. Hanya saja kata dokter kamu tidak memiliki saluran air mata karena operasi ini sudah mengangkat saluran air matamu. Karena awam mama belum tau apa artinya buat kamu nanti.
Kamu tumbuh dengan normal seperti anak-anak lain, mama bahagia bangat memilikimu yang tidak banyak rewel. Kami harus mengambil pengasuh karena mama&papa kerja pergi pagi jam setengah 6 dan pulang sampai rumah kadang jam setengah 8 malam. Akibat macetnya kota Jakarta.
Kamu selalu tampak cerdas mengikuti apa yang diajarkan mama atau Oma yang waktu itu ada bersama kita. Umur 1,5 tahun kamu sudah bisa menunjuk semua jenis buah atau jenis hewan yang ada di gambar yang sengaja ditempel di dinding. Kamu juga sudah bisa menunjuk huruf dan angka waktu kamu berumur 2 tahun. Dan lebih lagi mama kaget kamu sudah bisa menyambung huruf menjadi kata yang pendek (2 suku kata) padahal kamu baru berumur 2,5 tahun.



Kamu masuk TK Nol Kecil umur 3,5 tahun di TK Markus Cilandak Jakarta. 2 tahun kamu di TK, stelah itu kamu masuk SD berumur 5,5 tahun. Karena kesibukan mama kerja dan persoalan di tempat kerja mama sampai melupakan kekurangan di mata kamu Dek.
Kita pindah ke Pulau Burung, Riau, mama tidak mengingat kekurangan di mata kamu, maafkan mama ya. Di Pulau Burung baru mama sadar akan kekurangan kamu itu, karena daerahnya berdebu mata kamu selalu kotor dan mengeluarkan air mata. Wajah kamu selalu penuh kotoran karena kamu belum bisa mengurus diri sendiri dan belum merasa malu. Mama sedih melihat kamu kadang diganggu dan diejek sama teman2 kamu. Sedih mama dan mengingat perkataan dokter di Jakarta. Kamu tidak mempunyai saluran air mata.
Mama berdoa dan berharap mama harus mengumpulkan duit untuk membawamu ke Jakarta lagi. Tapi karena sikon kami, harus butuh waktu lama baru dapat mengurus operasi pembuatan saluran air matamu. Sampai kamu selesai Sekolah Dasar (SD) baru mama bisa mengurus pengobatan kamu.
Setelah lulus SD liburan panjang kita balik ke Jakarta dan mama menggunakan kesempatan itu untuk mengurus pengobatan dan operasi mata kamu lagi. Kamu masih ingat kan saat-saat kita periksa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo lagi, rumah sakit tempat kamu dioperasi saat bayi.
Pemeriksaan dan operasi pembuatan saluran air mata kamu berjalan dengan baik sekalipun butuh waktu lama karena menungu jadwal operasi yang ditentukan dokter.
Dan setelah operasi puji Tuhan mata kamu sudah sehat dan sudah normal seperti orang lain.




Anakku, sekarang usiamu memasuki 17 tahun,  terimakasih sudah menjadi anak yang baik buat Mama dan Papa selama 17 tahun ini, doa terbaik Mama-Papa di Ulang tahunmu yang ke-17 ini kamu diberkati dengan kebaikan hati, kejujuran, dan menjadi tempat sandaran adik dan Kakakmu kelak. Kamu akan mengakhiri masa SMA-mu, biar dimudahkan untuk sekolahmu selanjutnya.

Kadang dalam hidupmu akan banyak hambatan, rintangan, bahkan kesukaran yang kamu alamiMama doakan kamu kuat dan tegar melewati semuanya.
Tahun depan, telah terbentang di depanmu Jenjang perkuliahan, pilihlah mana yang menurut kamu paling sesuai dengan minat dan kemampuanmu, kamu yang akan menjalaninya, ingatlah pilihanmu itulah yang menentukan masa depanmu.

Happy 17th birthday my beloved son ...
Doa kami untukmu...
Semoga panjang umur, sehat, pintar, diberkati dengan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Semoga semua yang terbaik dan terindah Tuhan anugerahkan dalam hidupmu. Semoga hidupmu berbahagia sekarang dan selama-lamanya, Amin.

 With love... Mama..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Pertama Keluarga Kami di Pulau Burung

Awal Dua Ribu Tiga Belas (2013)